Jenis Minuman yang Haram dalam Islam yang Wajib Diketahui

Minuman keras atau khamr telah dikenal sejak zaman dahulu dan hingga kini masih sering dikonsumsi sebagian orang. Namun, dalam ajaran Islam, segala jenis minuman yang memabukkan dilarang atau haram untuk diminum. 

Khamr berasal dari kata Arab yang berarti “menutupi”. Secara istilah, khamr adalah minuman yang memabukkan atau mengganggu akal. Segala jenis minuman yang dapat menyebabkan mabuk termasuk kategori khamr.

Oleh karena itu, Sahabat Muslim wajib mengetahui kriteria dan jenis minuman yang haram dalam Islam di bawah ini.

Apa Kriteria Minuman yang Haram dalam Islam?

Dalam Islam, suatu minuman dikategorikan haram jika mengandung zat yang dapat membahayakan tubuh, merusak akal, atau dilarang secara tegas dalam syariat. Berikut terdapat empat kriteria cairan yang dilarang untuk diminum, yaitu:

  • Minuman keras yang mengandung alkohol (termasuk khamr).
  • Cairan najis dari binatang haram, misalnya darah atau cairan lainnya.
  • Cairan beracun yang dapat membahayakan tubuh.
  • Cairan narkoba yang memberikan efek mabuk atau merusak akal.

Baca Juga: Islam Melarang Umatnya Bunuh Diri, Kenapa?

Apa Saja Jenis-jenis Minuman Keras dalam Islam?

Dalam Islam, minuman keras adalah segala jenis minuman yang mengandung alkohol dan dapat menyebabkan mabuk. Berikut adalah beberapa jenis minuman keras dalam Islam:

1. Minuman dari Anggur

  • Khamr: Anggur yang dimasak hingga mendidih dan mengeras, menghasilkan cairan memabukkan.
  • Badziq: Anggur yang dimasak hingga airnya menyusut sepertiganya.
  • Munasshaf: Anggur yang dimasak hingga menyusut setengahnya dan menjadi keras.
  • Mutsallats: Anggur yang dimasak hingga menyusut dua pertiganya; memabukkan jika diminum dalam jumlah banyak.

2. Minuman dari Kurma

  • Assakar: Kurma basah yang direndam dalam air hingga manisnya hilang dan menjadi keras.
  • Fadhikh: Kurma kering yang dicampur air hingga menghasilkan cairan memabukkan.
  • Nabidz tamr: Kurma yang dimasak sebentar hingga menjadi cairan keras.

Apa Hadits tentang Khamr?

Sumber Gambar: freepik.com

Islam menganggap khamr sebagai salah satu penyebab utama perilaku buruk, seperti:

  • Menghalangi seseorang dari mengingat Allah (zikir).
  • Mengganggu pelaksanaan ibadah, termasuk salat.
  • Mendorong seseorang untuk melakukan kejahatan.

Allah SWT menegaskan dalam Al-Qur’an, surah Al-Maidah ayat 90:

“Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu beruntung.”

Rasulullah SAW juga bersabda:

“Minuman yang memabukkan ketika dikonsumsi dalam jumlah banyak, maka sedikitnya pun tetap dihukumi haram.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Al-Baihaqi)

Beliau juga mengingatkan:

“Aku melarang kalian (meminum) semua jenis (minuman) yang memabukkan.”

Baca Juga: Hukum Pinjol dalam Islam

Mengapa Minuman Memabukkan Berbahaya bagi Sahabat Muslim?

Khamr memiliki efek yang merusak, baik secara fisik maupun mental, seperti:

  • Mengganggu fungsi otak dan pengambilan keputusan.
  • Memicu perilaku agresif atau kejahatan.
  • Menyebabkan penyakit serius seperti kerusakan hati.

Oleh karena itu, Islam melarangnya untuk melindungi manusia dari kerusakan diri dan masyarakat.

Referensi:

Minuman yang Dilarang dalam Islam

Alasan Ghibah Dilarang dalam Islam, serta Cara Menghindarinya

Ghibah, atau membicarakan keburukan orang lain tanpa sepengetahuannya, merupakan perbuatan yang dilarang dalam Islam. Selain merusak hubungan sosial, ghibah juga dapat menimbulkan fitnah, kebencian, serta mengotori hati dan pikiran. Oleh karena itu, Islam sangat menekankan pentingnya menjaga lisan dan berbicara dengan penuh kebaikan.

Jika ada keinginan untuk membicarakan seseorang, lebih baik memastikan bahwa perkataan tersebut bermanfaat dan tidak merugikan. Maka dari itu, Sahabat Muslim dapat simak artikel di bawah ini untuk mengetahui bahaya Ghibah dalam Islam selengkapnya di artikel ini!

Mengapa Ghibah Dilarang dalam Islam?

Ghibah dilarang dalam Islam karena dapat merusak hubungan antar sesama, menimbulkan kebencian, serta mengotori hati dan pikiran. Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga lisan dan hanya berbicara hal yang baik. 

Berikut adalah beberapa alasan mengapa ghibah dilarang dalam Islam:

1. Ghibah Sama Seperti Memakan Bangkai Saudara Sendiri

Al-Qur’an menggambarkan ghibah dengan perumpamaan yang sangat tegas. Dalam Surah Al-Hujurat ayat 12, Allah berfirman:

“Dan janganlah kamu menggunjingkan satu sama lain. Adakah di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik.”

Ayat ini menunjukkan bahwa ghibah tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga mencerminkan akhlak yang buruk bagi pelakunya.

2. Merusak Amal Kebaikan

Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Barang siapa yang membicarakan keburukan saudaranya, maka di hari kiamat, kebaikan orang itu akan diberikan kepada orang yang digunjingkannya.”

(HR. Muslim)

Bayangkan, amal kebaikan yang susah payah kita kumpulkan justru diberikan kepada orang lain karena kebiasaan buruk ini.

Baca Juga: Keajaiban Doa yang Wajib Diketahui Umat Muslim

3. Menyebarkan Permusuhan

Ghibah bisa memecah hubungan antarindividu dan menimbulkan konflik. Jika apa yang dibicarakan terdengar oleh orang yang bersangkutan, tentu akan menyakitinya dan mungkin memutuskan hubungan silaturahmi.

4. Dosa yang Mudah Terjadi Tanpa Disadari

Seringkali, ghibah terjadi dalam percakapan ringan yang tidak disengaja, seperti mengomentari kekurangan orang lain. Padahal, Rasulullah SAW bersabda:

“Ghibah adalah engkau menyebutkan sesuatu tentang saudaramu yang ia benci jika ia mendengarnya.”

(HR. Muslim)

Jika yang dibicarakan benar, itu disebut ghibah. Jika tidak benar, maka itu adalah fitnah, yang dosanya bahkan lebih besar.

Baca Juga: 3 Ayat Al-Quran Pengusir Jin

Bagaimana Cara Menghindari Ghibah sesuai Syariat Islam?

Sumber Gambar: Freepik.com

Menghindari ghibah sesuai syariat Islam dapat dilakukan dengan menjaga lisan, fokus pada kebaikan, serta memperbanyak dzikir dan istighfar. Di bawah ini terdapat beberapa cara menghindari Ghibah menurut Islam:

  • Jaga lisan dan hati: Jika ingin membicarakan orang lain, pastikan itu untuk kebaikan, bukan keburukan.
  • Ingat dampak ghibah: Selalu sadari bahwa kebiasaan ini merugikan diri sendiri dan orang lain.
  • Perbanyak zikir: Dengan mengingat Allah, hati kita akan lebih terjaga dari kebiasaan buruk.
  • Tegur dengan baik: Jika mendengar orang lain sedang bergunjing, alihkan pembicaraan ke hal yang lebih bermanfaat.

Dengan memperbanyak dzikir, memperbaiki niat, serta bergaul dengan lingkungan yang positif, Sahabat Muslim bisa lebih mudah menjauhkan diri dari kebiasaan ini. Menghindari ghibah bukan hanya menjaga diri dari dosa, tetapi juga menciptakan kehidupan yang lebih harmonis dan penuh berkah.

Agar lebih konsisten dalam memperbanyak dzikir dan menjaga hati dari kebiasaan buruk, Sahabat Muslim bisa memanfaatkan aplikasi ArahMuslim sebagai alat bantu dalam menghitung bacaan dzikir dan doa. 

Dengan fitur yang praktis dan mudah digunakan, ArahMuslim membantu Anda tetap fokus dalam ibadah serta meningkatkan kualitas spiritual setiap harinya. Yuk, jadikan dzikir sebagai kebiasaan baik dengan ArahMuslim!

Referensi:

Olahraga yang Disunnahkan Rasulullah SAW: Bikin Sehat, Bikin Pahala!

Rasulullah SAW adalah contoh teladan yang sempurna dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal menjaga kesehatan tubuh. Banyak orang yang mengira bahwa olahraga itu hanya soal fisik dan tubuh, padahal olahraga juga bisa mendatangkan pahala jika dilakukan dengan niat yang benar. Nah, tahukah kamu bahwa Rasulullah SAW menyarankan beberapa jenis olahraga yang tak hanya baik untuk tubuh, tetapi juga bermanfaat bagi jiwa?

Dalam kehidupan sehari-hari, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk aktif bergerak dan menjaga kebugaran tubuh. Hal ini terlihat dalam beberapa hadis yang menyinggung jenis olahraga yang disukai oleh beliau. Olahraga yang disunnahkan ini tidak hanya dapat meningkatkan kesehatan tubuh, tetapi juga memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Berikut adalah beberapa jenis olahraga yang disunnahkan Rasulullah SAW:

Lari (jogging). (sumber: freepik)

1. Lari (Jogging)

Lari adalah salah satu olahraga yang sangat disukai oleh Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menyatakan bahwa lari adalah olahraga yang baik dan bermanfaat untuk kesehatan. Bahkan, beliau sendiri sering melakukan lari dengan para sahabatnya. Lari dapat memperkuat daya tahan tubuh, melancarkan peredaran darah, serta menjaga kebugaran jantung.

Selain itu, lari juga bisa mendatangkan pahala, terutama jika dilakukan dengan niat yang ikhlas, seperti menjaga kesehatan untuk beribadah dengan lebih baik. Oleh karena itu, jika kamu ingin sehat dan mendapat pahala, cobalah rutin berlari.

Baca Juga:

Hal-hal yang Membatalkan Wudhu

Laki-laki sedang memanah. (sumber: freepik)

2. Memanah

Rasulullah SAW juga sangat menganjurkan memanah. Dalam banyak hadis, beliau menekankan pentingnya keterampilan memanah, karena selain dapat memperkuat fisik, memanah juga merupakan salah satu olahraga yang mengajarkan ketelitian, konsentrasi, dan ketepatan. Bahkan, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa memanah adalah sebaik-baiknya olahraga untuk kaum Muslimin.

Meskipun dalam zaman modern ini memanah mungkin tidak terlalu populer, namun manfaat fisiknya sangat terasa, seperti melatih kekuatan otot lengan dan tangan. Memanah juga dapat mengurangi stres, karena membutuhkan fokus yang tinggi.

Belajar berenang. (sumber: freepik)

3. Renang

Renang adalah olahraga lain yang disunnahkan Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadis, beliau mengatakan bahwa “Ajari anak-anakmu untuk berenang, memanah, dan berkuda.” Renang adalah olahraga yang sangat baik untuk meningkatkan kekuatan tubuh secara keseluruhan. Aktivitas ini melibatkan hampir seluruh otot tubuh, sehingga dapat menjaga kelenturan dan kekuatan fisik.

Selain itu, renang juga bisa membantu melancarkan peredaran darah dan menjaga kesehatan jantung. Oleh karena itu, berenang tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga memberi ketenangan bagi pikiran dan jiwa.

Belajar berkuda. (sumber: freepik)

4. Berkuda

Berkuda adalah olahraga yang juga sangat disukai Rasulullah SAW. Rasulullah menganjurkan berkuda sebagai salah satu cara untuk menjaga kebugaran tubuh, sekaligus meningkatkan keterampilan. Dalam perang, berkuda juga menjadi simbol keberanian dan kekuatan. Olahraga berkuda melibatkan kekuatan otot kaki, punggung, serta koordinasi tubuh secara keseluruhan.

Baca Juga:

Hukum Berbelanja Menggunakan Diskon Natal

Belajar gulat. (sumber: freepik)

5. Gulat (Jiu-Jitsu)

Rasulullah SAW juga pernah menunjukkan teknik gulat, yang mengajarkan ketangkasan dan kekuatan fisik. Dalam hadis-hadisnya, beliau pernah mengajak para sahabat untuk berlatih gulat sebagai cara memperkuat tubuh dan melatih keberanian.

Sumber:

Olahraga Rasulullah SAW

Zakat Penghasilan di ArahMuslim: Praktis, Aman, dan Terpercaya

Jakarta, November 2024 – Membayar zakat kini semakin mudah dan transparan dengan Fitur Zakat Penghasilan di aplikasi ArahMuslim. Dengan fitur ini, Sahabat Muslim dapat menghitung, membayar, dan menyalurkan zakat penghasilan langsung melalui aplikasi, yang bekerja sama resmi dengan BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional).

Zakat penghasilan adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang memiliki penghasilan, apabila telah memenuhi nishab. Dengan zakat, kita turut membantu masyarakat yang membutuhkan sekaligus menyucikan rezeki yang diperoleh.

Keunggulan Fitur Zakat Penghasilan di ArahMuslim

  1. Tidak perlu bingung menghitung jumlah zakat. Aplikasi ArahMuslim menyediakan kalkulator zakat yang akurat berdasarkan penghasilan kamu.
  2. Zakat penghasilan Sahabat Muslim akan langsung disalurkan melalui BAZNAS RI.
  3. Pembayaran zakat bisa dilakukan dengan mudah melalui berbagai kanal, seperti transfer bank, virtual account bank, dan e-wallet.

Sumber Gambar: Freepik.com

Langkah Membayar Zakat Penghasilan di ArahMuslim

  1. Unduh/download aplikasi ArahMuslim melalui Google Play Store atau App Store.
  2. Pilih menu Zakat. 
  3. Masukkan penghasilan kamu untuk menghitung jumlah zakat.
  4. Pilih metode pembayaran yang diinginkan.
  5. Selesai! Sahabat Muslim akan menerima laporan pembayaran/invoice secara otomatis.

Dengan fitur zakat di ArahMuslim, kamu tak hanya mempermudah kewajiban ibadah, tetapi juga berkontribusi langsung kepada kesejahteraan umat. Unduh aplikasi ArahMuslim sekarang dan nikmati kemudahan berzakat dalam satu genggaman!

Makna Bacaan Doa Setelah Wudhu, serta Manfaatnya untuk Umat Islam

Bagi umat Muslim, wudhu adalah ritual bersuci yang dilakukan sebelum shalat. Setiap gerakan dan bacaan dalam wudhu bukan hanya membersihkan tubuh, tetapi juga memiliki makna spiritual yang dalam. 

Setelah menyelesaikan wudhu, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa yang mengandung permohonan ampun dan keteguhan iman. Mari, lihat lebih dalam tentang makna dari doa ini dan bagaimana pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari di artikel ini.

Apa Makna Doa Setelah Wudhu?

Doa yang dibaca setelah wudhu mengandung pujian dan permohonan kepada Allah. Salah satu bentuknya adalah:

“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.”

Melalui bacaan ini, kita mengukuhkan kembali keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan dan mengakui kerasulan Nabi Muhammad. Doa ini membantu menjaga konsistensi iman, terutama dalam konteks kesucian dan persiapan untuk menghadap Allah dalam shalat.

Baca Juga: Amalan Penggugur Dosa

Apa Makna Spiritualitas di Balik Doa Setelah Wudhu?

Doa setelah wudhu adalah bentuk komitmen diri kepada Allah, dengan keyakinan dan kesadaran akan keesaan-Nya. Doa ini mengajarkan tentang pengakuan akan kebesaran Allah dan ketergantungan kita pada-Nya. 

Makna ini penting karena membantu menjaga kemurnian hati dan niat dalam beribadah, memperkuat hubungan batin dengan Allah.

Apa Manfaat Membaca Doa Setelah Wudhu?

Menurut banyak ulama, membaca doa ini bukan hanya mendapatkan pahala tambahan, tetapi juga membuka pintu keberkahan. Doa setelah wudhu bisa menjadi pengingat untuk menjaga niat bersih dalam menjalani kehidupan sehari-hari, memberikan ketenangan dan keyakinan dalam menjalankan tugas dan ibadah. 

Selain itu, doa ini juga memperkuat kesadaran bahwa setiap ibadah, baik besar maupun kecil, adalah bentuk pendekatan diri kepada Sang Pencipta.

Baca Juga: Keutamaan Salat Tarawih di Bulan Ramadhan

Amalan Sunnah yang Menambah Nilai Doa

Beberapa ulama menyarankan untuk menggabungkan doa setelah wudhu dengan shalat sunnah dua rakaat, dikenal sebagai shalat sunnah wudhu. Amalan ini dianjurkan karena dipercaya menambah kesempurnaan ibadah dan ketenangan hati, seperti yang disampaikan oleh beberapa hadits shahih.

Referensi:

Wudhu

Wudhu