Kabar gembira bagi Sahabat Muslim yang ingin menunaikan ibadah Umroh. Kini, pendaftaran Umroh semakin mudah dan praktis melalui Aplikasi ArahMuslim, sebuah platform digital yang menjadi mitra resmi beberapa travel Umroh terpercaya di Indonesia.
Praktis, Aman, dan Terpercaya
Melalui ArahMuslim, kamu nggak perlu repot lagi mencari biro travel Umroh satu per satu. ArahMuslim telah bekerja sama dengan sejumlah travel Umroh yang amanah dan memiliki izin resmi, sehingga Sahabat Muslim bisa merasa tenang dan fokus mempersiapkan ibadah.
Dengan sistem yang terintegrasi, proses pendaftaran Umroh bisa dilakukan secara online, cepat, dan transparan. Kamu juga bisa memilih paket sesuai kebutuhan, mulai dari jadwal keberangkatan, maskapai, hingga fasilitas hotel di Tanah Suci.
Proses mudah & transparan → semua informasi paket jelas dan terbuka.
Pilihan paket beragam → sesuai kebutuhan jamaah, baik reguler maupun VIP.
Amanah & terpercaya → fokus membantu jamaah menunaikan ibadah dengan khusyuk.
Melalui layanan ini, ArahMuslim berharap semakin banyak umat Islam di Indonesia yang bisa mewujudkan niat suci beribadah ke Tanah Suci tanpa khawatir mengenai proses pendaftaran. Dengan dukungan teknologi digital, Umroh kini semakin dekat, mudah, dan terjangkau.
Penjarahan kerap terjadi saat aksi demonstrasi berlangsung, terutama ketika situasi menjadi ricuh dan tak terkendali. Tindakan ini sering dianggap sebagai “kesempatan dalam kesempitan”, padahal sesungguhnya menjarah bukan sekadar pelanggaran hukum negara, tetapi juga perbuatan yang bertentangan dengan nilai moral dan agama.
Dalam Islam, setiap harta memiliki hak kepemilikan yang harus dijaga dan tidak boleh diambil secara paksa. Oleh karena itu, penting untuk Sahabat Muslim memahami bagaimana syariat memandang tindakan penjarahan dalam konteks demonstrasi. Mari simak penjelasan lengkapnya pada artikel berikut ini.
Ringkasan
Lakukan riset destinasi, kuliner, dan akomodasi ramah muslim sejak awal agar perjalanan sesuai kebutuhan serta mendukung ibadah.
Manfaatkan aplikasi penunjang wisata halal untuk mencari arah kiblat, waktu shalat, dan rekomendasi restoran halal.
Jaga etika serta nilai Islami di negara tujuan agar liburan tetap nyaman, tenang, dan berkesan.
Apa itu Penjarahan dalam Perspektif Islam?
Sumber Gambar: tablighmu.id
Dalam perspektif Islam, penjarahan termasuk kategori ghasab (mengambil hak orang lain secara paksa) atau bahkan sariqah (pencurian), tergantung pada situasinya. Al-Qur’an secara tegas melarang perbuatan merampas harta, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 188 yang melarang memakan harta orang lain dengan cara batil.
Selain itu, Rasulullah SAW menegaskan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim bahwa setiap muslim dilarang merusak, menumpahkan darah, dan merampas harta saudaranya. Dengan demikian, penjarahan tidak hanya dipandang sebagai pelanggaran hukum positif, tetapi juga dosa besar dalam pandangan agama.
Pandangan Ulama terhadap Penjarahan Saat Aksi Massa
Sumber Gambar: bincangsyariah.com
Mayoritas ulama menegaskan bahwa penjarahan, baik saat aksi massa maupun dalam kondisi kacau, hukumnya haram karena termasuk perbuatan mengambil hak orang lain secara zalim. Ulama kontemporer seperti Yusuf al-Qaradawi menjelaskan bahwa tindakan tersebut tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun, karena Islam sangat menekankan perlindungan harta sebagai bagian dari maqashid al-syariah.
Lembaga fatwa seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga menegaskan bahwa menjarah bukan bagian dari demonstrasi yang sah, melainkan tindakan kriminal yang merusak citra umat. Dengan kata lain, penjarahan saat aksi massa tidak hanya mencederai hukum negara, tetapi juga merupakan dosa besar yang bertentangan dengan prinsip Islam tentang keadilan dan amanah.
Bagaimana Cara Menyuarakan Protes Secara Bermartabat Menurut Islam?
Sumber Gambar: islami.co
Melawan ketidakadilan merupakan bagian dari amar ma’ruf nahi munkar, namun Islam menekankan agar dilakukan dengan cara yang tidak menimbulkan kerusakan lebih besar. Bentuknya bisa melalui aksi damai, jalur hukum, kampanye cerdas di media sosial, hingga gerakan boikot ekonomi yang berpengaruh.
Sebaliknya, tindakan merusak fasilitas atau menjarah hanya akan merusak citra perjuangan itu sendiri. Oleh karena itu, perjuangan melawan ketidakadilan harus tetap sejalan dengan prinsip serta menjaga citra Islam sebagai agama yang menjunjung keadilan dan kedamaian.
Kesimpulan
Dalam Islam, penjarahan saat aksi demonstrasi jelas dilarang karena termasuk perbuatan zalim yang merampas hak orang lain. Al-Qur’an dan hadis menegaskan bahwa harta setiap individu harus dilindungi, sehingga mengambilnya dengan paksa, apalagi dalam kerusuhan, dihukumi haram.
Selain melanggar hukum agama, penjarahan juga membawa dampak buruk bagi kehidupan sosial dan moral masyarakat. Tindakan ini merusak rasa aman, menimbulkan keresahan, serta mengikis nilai kejujuran dan solidaritas. Oleh sebab itu, menjaga ketertiban dan menghindari penjarahan menjadi kewajiban bersama agar aspirasi yang disuarakan dalam demonstrasi tetap sesuai dengan nilai Islam yang menjunjung keadilan dan kemaslahatan.
Menjalani kehidupan sebagai seorang Muslim tidak terlepas dari kewajiban untuk melaksanakan Rukun Islam. Kelima rukun ini menjadi dasar yang menuntun Sahabat Muslim dalam beribadah sekaligus membentuk kehidupan yang penuh makna. Dengan mengamalkannya, seseorang dapat menjaga hubungan baik dengan Allah SWT sekaligus dengan sesama manusia.
Setiap rukun memiliki nilai dan makna penting yang bisa menjadi pedoman dalam menjalani keseharian. Mulai dari syahadat hingga haji, semua mengajarkan tentang ketundukan, kedisiplinan, dan keikhlasan dalam beribadah. Yuk, simak lebih lanjut artikel ini untuk memahami lebih dalam makna di balik 5 Rukun Islam yang wajib diamalkan.
Ringkasan
Lakukan riset destinasi, kuliner, dan akomodasi ramah muslim sejak awal agar perjalanan sesuai kebutuhan serta mendukung ibadah.
Manfaatkan aplikasi penunjang wisata halal untuk mencari arah kiblat, waktu shalat, dan rekomendasi restoran halal.
Jaga etika serta nilai Islami di negara tujuan agar liburan tetap nyaman, tenang, dan berkesan.
Apa itu Rukun Islam?
Sumber Gambar: Freepik
Kata “rukun” dapat dimaknai sebagai tiang atau dasar yang menjadi penopang utama. Dalam konteks bangunan, rukun berfungsi sebagai elemen yang menjaga kekokohan sebuah struktur. Begitu pula dalam ajaran Islam, rukun menjadi pilar utama yang menopang kehidupan seorang Muslim. Tanpa melaksanakan kelima rukun tersebut, kesempurnaan keislaman seseorang belum dapat tercapai.
Adapun “Islam” berarti tunduk dan berserah diri sepenuhnya kepada kehendak Allah SWT demi memperoleh keselamatan dan ketenteraman hidup. Dengan demikian, Rukun Islam adalah lima dasar yang saling berkaitan dan wajib dijalankan oleh Sahabat Muslim sebagai wujud ketundukan kepada Allah.
Apa Saja 5 Rukun Islam?
Sumber Gambar: Freepik
Setiap rukun memiliki peran penting yang saling melengkapi agar seorang Muslim dapat hidup sesuai ajaran Islam. Berikut adalah penjelasan dari lima Rukun Islam yang perlu Sahabat Muslim ketahui:
1. Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat
Syahadat merupakan pintu utama untuk memeluk agama Islam. Dengan mengucapkan dua kalimat syahadat, seorang Muslim menyatakan pengakuannya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan-Nya. Kalimat ini menjadi dasar keimanan sekaligus identitas seorang Muslim.
Syahadat terdiri dari dua bagian, yaitu syahadat tauhid dan syahadat rasul. Syahadat tauhid menegaskan bahwa hanya Allah SWT yang berhak disembah, sedangkan syahadat rasul menegaskan pengakuan terhadap kerasulan Nabi Muhammad SAW. Dengan melafalkan syahadat, seorang Muslim berkomitmen untuk mengesakan Allah sekaligus meneladani ajaran Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menunaikan Salat Lima Waktu
Salat adalah kewajiban yang harus dilaksanakan lima kali dalam sehari oleh setiap Muslim. Ibadah ini tidak hanya berupa gerakan fisik, tetapi juga sarana untuk berkomunikasi langsung dengan Allah SWT melalui doa dan bacaan yang dilantunkan.
Selain memperkuat iman, salat juga memberikan banyak manfaat, mulai dari menenangkan hati, melatih kedisiplinan, hingga menjaga kesehatan tubuh. Setiap rakaat yang dilakukan menjadi pengingat agar manusia selalu dekat dengan Allah SWT dan tidak melupakan kewajiban utamanya di dunia.
3. Membayar Zakat
Zakat adalah kewajiban seorang Muslim untuk menyisihkan sebagian hartanya dan diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya, seperti fakir miskin, yatim piatu, dan orang yang membutuhkan. Melalui zakat, harta seorang Muslim menjadi lebih bersih dan berkah.
Selain sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, zakat juga berfungsi memperkuat kepedulian sosial dan membantu menciptakan keseimbangan ekonomi di tengah masyarakat. Ada dua jenis zakat, yaitu zakat fitrah yang wajib dibayarkan di bulan Ramadan dan zakat mal yang dikeluarkan dari harta tertentu sesuai ketentuan.
4. Menunaikan Puasa di Bulan Ramadhan
Puasa Ramadhan adalah kewajiban bagi umat Islam dengan cara menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Meski penuh tantangan, ibadah ini membawa banyak manfaat spiritual maupun fisik.
Puasa melatih kesabaran, menumbuhkan rasa empati kepada sesama, serta meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Selain itu, puasa juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh dengan memberikan waktu istirahat pada sistem pencernaan. Dengan niat yang tulus, puasa Ramadhan menjadi sarana penyucian diri dan pengendalian hawa nafsu.
5. Melaksanakan Ibadah Haji bagi yang Mampu
Haji adalah ibadah yang dilakukan di Baitullah dengan melaksanakan serangkaian ritual seperti ihram, tawaf, sai, dan wukuf di Arafah. Ibadah ini hanya diwajibkan bagi umat Islam yang mampu secara fisik dan finansial, serta dilakukan sekali seumur hidup.
Haji menjadi simbol penyempurnaan ibadah seorang Muslim karena mengandung makna pengorbanan, persatuan, dan ketaatan penuh kepada Allah SWT. Bagi yang belum mampu, tidak perlu merasa terbebani, sebab Allah SWT tidak memberatkan hamba-Nya di luar batas kemampuannya.
Kesimpulan
Rukun Islam menjadi fondasi utama dalam menjalani kehidupan seorang Muslim. Kelima rukun tersebut tidak hanya sebatas kewajiban, tetapi juga pedoman yang mengarahkan seorang Muslim untuk semakin dekat kepada Allah SWT sekaligus menjaga hubungan baik dengan sesama manusia.
Dengan menghayati makna penting di baliknya, Sahabat Muslim diajak untuk tidak hanya beribadah secara ritual, tetapi juga membangun kehidupan yang lebih baik, selaras dengan ajaran Islam.
Sholat merupakan ibadah utama dalam Islam yang wajib dikerjakan setiap muslim. Namun, agar salat diterima dan bernilai sah, ada beberapa syarat penting yang perlu dipenuhi sebelum melaksanakannya. Syarat ini menjadi dasar yang memastikan ibadah sholat dilakukan sesuai dengan tuntunan syariat.
Agar lebih memahami apa saja syarat yang harus dipenuhi, mari simak penjelasan lengkap mengenai 7 syarat sah sholat berikut ini, sehingga ibadah yang Sahabat Muslim kerjakan semakin khusyuk dan diterima oleh Allah SWT.
Ringkasan
Lakukan riset destinasi, kuliner, dan akomodasi ramah muslim sejak awal agar perjalanan sesuai kebutuhan serta mendukung ibadah.
Manfaatkan aplikasi penunjang wisata halal untuk mencari arah kiblat, waktu shalat, dan rekomendasi restoran halal.
Jaga etika serta nilai Islami di negara tujuan agar liburan tetap nyaman, tenang, dan berkesan.
1. Memastikan Waktu Sholat Telah Masuk
Sumber. Gambar: Freepik
Syarat sah shalat yang pertama adalah memastikan waktu shalat sudah tiba sesuai ketentuan. Shalat yang dilakukan sebelum waktunya dianggap tidak sah, sehingga sangat penting untuk memperhatikan tanda-tanda masuknya waktu shalat dengan tepat.
2. Bersih dari Hadats dan Najis
Sumber. Gambar: Freepik
Kebersihan diri menjadi syarat sah sholat yang wajib dipenuhi, baik dari hadats kecil maupun besar. Selain itu, pakaian dan tempat sholat juga harus terbebas dari najis agar ibadah sholat sah di sisi Allah SWT.
3. Menjaga Aurat Tetap Tertutup
Sumber. Gambar: Freepik
Menutup aurat adalah salah satu syarat sah sholat yang harus diperhatikan setiap muslim. Laki-laki wajib menutup aurat dari pusar hingga lutut, sedangkan perempuan menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
4. Mengarahkan Diri ke Arah Kiblat
Sumber. Gambar: Freepik
Menghadap kiblat termasuk syarat sah shalat yang tidak boleh diabaikan. Arah kiblat menjadi simbol kesatuan umat Islam dalam beribadah, sehingga setiap shalat wajib dilakukan dengan posisi tubuh menghadap ke Ka’bah.
5. Melaksanakan Gerakan dengan Tertib dan Berurutan
Sumber. Gambar: Freepik
Syarat sah salat lainnya adalah melakukan setiap gerakan dengan tertib sesuai urutan. Gerakan yang berkesinambungan tanpa jeda berlebihan menjaga keutuhan salat agar sah sesuai tuntunan.
6. Menghindari Perkataan atau Gerakan di Luar Rukun Sholat
Sumber. Gambar: Freepik
Sholat bisa batal jika dilakukan perkataan atau gerakan di luar rukun sholat. Oleh karena itu, menjaga kekhusyukan dan fokus menjadi bagian penting dari syarat sah sholat yang harus dijaga.
7. Menahan Diri dari Makan dan Minum Saat Sholat
Sumber. Gambar: Freepik
Syarat sah shalat terakhir adalah menahan diri dari makan maupun minum selama shalat berlangsung. Jika dilakukan, ibadah akan batal dan tidak memenuhi syarat sah shalat sesuai ketentuan syariat.
Kesimpulan
Memahami syarat sah sholat adalah hal mendasar yang wajib diperhatikan setiap Sahabat Muslim sebelum melaksanakan ibadah. Mulai dari memastikan waktu sholat, menjaga kebersihan diri, menutup aurat, hingga menghadap kiblat, semua menjadi pondasi agar sholat diterima oleh Allah SWT.
Dengan memperhatikan seluruh syarat sah shalat tersebut, shalat tidak hanya sah secara hukum fiqih, tetapi juga menjadi lebih khusyuk dan bermakna. Mari senantiasa menjaga syarat sah shalat agar ibadah yang kita lakukan benar-benar bernilai sebagai bentuk ketaatan dan penghambaan kepada-Nya.
Syarat sah sholat adalah hal-hal yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan sholat, sedangkan rukun sholat adalah bagian dari gerakan dan bacaan yang wajib dilakukan saat sholat berlangsung.
Jika seseorang sadar di tengah sholat bahwa auratnya terbuka, maka sholatnya tidak sah dan wajib diulangi setelah menutup aurat dengan benar.
Sholat tidak sah jika pakaian terkena najis, meskipun sedikit, kecuali najis tersebut sangat sulit dihindari seperti debu jalanan bercampur najis yang tidak terlihat jelas.