Mengapa Hari Santri Nasional Ditetapkan di Tanggal 22 Oktober oleh Pemerintah?

Sahabat Muslim mungkin bertanya, “Mengapa pada tanggal 22 Oktober memperingati Hari Santri Nasional?” Tanggal tersebut tidak dipilih begitu saja, melainkan memiliki cerita penting di baliknya. Tanggal ini bukan sekadar hari biasa, melainkan menjadi simbol semangat perjuangan dan pengorbanan yang besar.

Dalam konteks Islam, semangat jihad atau perjuangan yang diserukan para ulama kepada santri-santri ini sangat erat dengan firman Allah dalam Al-Qur’an:

“Dan bersiaplah kamu dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki.” (QS. Al-Anfal: 60)

Ayat ini mengingatkan pentingnya kesiapan umat Islam dalam memperjuangkan dan mempertahankan kebenaran, termasuk menjaga tanah air dari penjajahan. Mari, simak artikel ini untuk mengetahui hari santri dan sejarahnya lebih lengkap.

Latar Belakang Hari Santri Nasional Ditetapkan oleh Pemerintah

Gagasan mengenai penetapan Hari Santri Nasional pertama kali disampaikan oleh KH Thoriq Darwis, pengasuh Pondok Pesantren Babussalam di Banjarjo, Malang, Jawa Timur. Ketika Presiden Jokowi berkunjung ke pesantren tersebut untuk kampanye, KH Thoriq mengusulkan agar 1 Muharram ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional. 

Jokowi menyambut baik usulan ini, bahkan menunjukkan komitmennya dengan menandatangani kesepakatan tersebut. Jokowi tidak hanya menyetujui usulan tersebut, tetapi juga mengaitkan dengan pentingnya peran santri dan pesantren dalam mendukung program revolusi mental. 

Ia juga menekankan bahwa pesantren memiliki peran besar dalam membentuk karakter bangsa melalui pendidikan agama, akhlak, dan nilai-nilai luhur.

Baca Juga: Pentingnya Wakaf Al-Quran

Mengapa Pemerintah Memilih Tanggal 22 Oktober untuk Memperingati Hari Santri Nasional?

Latar belakang peringatan ini bermula dari Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945. Saat itu, situasi Indonesia sangat kritis karena penjajah Belanda ingin kembali merebut kekuasaan. 

Para ulama dari Nahdlatul Ulama mengeluarkan seruan jihad, mengajak seluruh umat Islam, terutama para santri, untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Seruan jihad ini memotivasi banyak santri untuk bergabung dalam perlawanan fisik melawan penjajah, terutama di Pertempuran Surabaya yang terjadi pada 10 November 1945. Semangat dan keberanian mereka menjadi inspirasi bagi seluruh bangsa. 

Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga pernah bersabda dalam sebuah hadis yang sangat relevan dengan semangat perjuangan para santri:

“Barangsiapa yang mati karena membela hartanya, ia mati syahid. Barangsiapa yang mati karena membela agamanya, ia mati syahid.” (HR. Abu Dawud)

Hadis ini menggambarkan bahwa membela agama, bangsa, dan tanah air merupakan bentuk jihad yang besar, dan para santri pada masa itu mencontohkan hal tersebut dengan keberanian mereka.

Hari Santri Nasional yang diperingati setiap 22 Oktober kini menjadi simbol pengakuan atas kontribusi besar santri dan ulama dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, yang kaya akan nilai perjuangan dan pengorbanan.

Referensi:

https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7601032/kenapa-hari-santri-dipilih-tanggal-22-oktober-begini-sejarahnya

https://en.antaranews.com/news/256341/national-santri-day-honors-heroes-pbnu

Recommended Posts

No comment yet, add your voice below!


Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *